Pencarian

BAGAIMANA CARA MEMPERKUAT JEJARING PEMUDA DI KAWASAN ASEAN?

Andi Tri Santoso
BLOGGER INDONESIA

Hai guys, selamat siang.. gimana kabarnya hari ini? masih semangat dong ya..
Nah hari ini mimin gak ngebahas dulu tentang Newscasting karena belum ada pertanyaan nih yang harus mimin bahas di blog mimin. So kita bakal ngomongin tentang Peran Pemuda dan Cara Memperkuat Jejaring Pemuda di Kawasan ASEAN. Mari kita simak..

Happy friends from diverse cultures and races taking selfie - Students having fun with technology trends at erasmus university - Youth, tech and friendship concept  - Main focus on bottom girls

Memperkuat Jejaring Pemuda di Kawasan ASEAN
Pemuda sebagai bagian dari warga negara merupakan generasi penerus bangsa, kader, sekaligus aset bangsa. Seorang warga negara muda, biasa diidentikkan dengan kedinamisan dan perubahan-perubahan, secara historis dapat diketahui bagaimana peran pemuda dalam perjuangan kemerdekaan bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak suatu rezim kekuasaan dan peran pemuda dalam pengawasan pelaksanaan kenegaraan.

Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa karena dapat mengubah pandangan orang terhadap suatu bangsa  dan menjadi tumpuan serta kebanggaan dengan mengembangkan gagasan yang berilmu, wawasan yang luas serta berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat. Melihat pentingnya peran pemuda terhadap kemajuan suatu bangsa dan mendorong pemuda untuk lebih aktif dalam berperan untuk kemajuan bangsanya untuk itu pada pertemuan tingkat tinggi ASEAN ke 31 pada 13 November 2017, para pemimpin ASEAN menyatakan sepakat untuk memperkuat pesan pemuda karena negara-negasa ASEAN banyak kesamaan. Pemuda ASEAN harus didorong dengan berbagai macam cara termasuk pemanfaat teknologi terbaru untuk menghubungkan dan melibatkan mereka dalam komunitas global.

Pemuda juga didorong untuk menjadi bagian dari upaya menggerakkan ekonomi di negara masing-masing dengan memerlukan adanya keterampilan yang lebih inovatif. Seperti yang kita ketahui bahwa ASEAN merupakan perhimpunan bangsa-bangsa Asia tenggara yang beranggotakan 10 Negara. Maksud dan tujuannya adalah meliputi kerjasama dibidang ekonomi, social, budaya, teknis, pendidikan, dan bidang lainnya. Melalui kerjasama dan pengembangan pemuda di kawasan ASEAN. Serta upaya mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan dengan dengan menghormati rasa keadilan dan aturan. Kesepakatan ini tentu akan memberikan dampak besar pada kondisi ekonomi, politik, dan social budaya Indonesia. Mengingat potensi kita dalam banyak aspek memiliki keunggulan komperatif namun tidak diiringi dengan kualitas SDM yang dipandang memiliki jumlah yang besar namun tidak memiliki daya saing.

Hampir dari setengah populasi manusia di dunia adalah pemuda. Pemuda adalah agen perubahan yang mana mereka memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan tersebut.
Berikut ini beberapa alas dan cara on how we expanding the networking with other youth oversees:



Perception of youth in development
The perception of the role of youth in development has changed over the decades: they have moved from the passenger seat to the driver’s seat. They are seen in international conferences negotiating as equal partners with the world leaders, while still they are working diligently at the grassroots level with local communities to help improve their livelihoods with their new innovations. In each continent, the youth voice has been rising year after year in different capacities. Some countries have developed structures to engage youth in the state decision making and implementation processes, while in others have been resolute to involve them, and thus youth have been part of the civil society organizations. Most United Nations agencies have provided a platform for youth to speak up and have their voices heard and work with their leaders. In IUCN, youth have been acknowledged through Resolution 4.0 on "Intergenerational Partnerships: Fostering ethical leadership for a just sustainable and peaceful world", adopted in 2008 at the World Conservation Congress in Barcelona. It builds on the IUCN Young Professionals Programme initiated by Resolution 3.029 Capacity Building of Young Professionals adopted at the World Conservation Congress of 2004, in Bangkok, Thailand.
The world population is young
Almost half of the world population is below 25 years of age. In Africa alone, 60 percent of the population is below 25 years of age. Although young people form a large proportion of the working population, the highest percentage of the unemployed is among the youth, who are handicapped by lack of professional skills and working space. This handicap, if not addressed will continuously destabilize civilization and sustainable development, as the unemployed seek to make ends meet through unsustainable use of natural resources, theft and drug trafficking, among other evils.
As this population is expected to double in the next decade, the demands and pressure on finite natural resources is greater than ever. The lack of alternate livelihood sources, lack of adequate knowledge of sustainable natural resource use, and an overall lack of support has led to loss of biodiversity due to degradation. Young people, the most active age group, end up trying to sustain their lives in ways that are unsustainable – from deforestation for farming, settlement, timber and non timber products to poaching wildlife for their products, unsuitable fishing practices, harvesting of sea animals and inappropriate farming methods.

About the Author

Andi Tri Santoso / Author & Editor

Hi, Thank you for reading this article, I am Andi Tri Santoso, now i am one of the students at Universitas Teknokrat Indonesia majoring in English Literature.

0 komentar: