Hai guys, selamat siang.. gimana kabarnya hari ini? masih semangat dong ya..
Nah hari ini mimin gak ngebahas dulu tentang Newscasting karena belum ada pertanyaan nih yang harus mimin bahas di blog mimin. So kita bakal ngomongin tentang Peran Pemuda dan Cara Memperkuat Jejaring Pemuda di Kawasan ASEAN. Mari kita simak..
Memperkuat Jejaring Pemuda di Kawasan ASEAN
Pemuda sebagai bagian dari warga negara merupakan
generasi penerus bangsa, kader, sekaligus aset bangsa. Seorang warga negara
muda, biasa diidentikkan dengan kedinamisan dan perubahan-perubahan, secara
historis dapat diketahui bagaimana peran pemuda dalam perjuangan kemerdekaan
bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak suatu
rezim kekuasaan dan peran pemuda dalam pengawasan pelaksanaan kenegaraan.
Pemuda menjadi harapan
dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa karena dapat mengubah pandangan
orang terhadap suatu bangsa dan menjadi
tumpuan serta kebanggaan dengan mengembangkan gagasan yang berilmu, wawasan
yang luas serta berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat. Melihat
pentingnya peran pemuda terhadap kemajuan suatu bangsa dan mendorong pemuda
untuk lebih aktif dalam berperan untuk kemajuan bangsanya untuk itu pada
pertemuan tingkat tinggi ASEAN ke 31 pada 13 November 2017, para pemimpin ASEAN
menyatakan sepakat untuk memperkuat pesan pemuda karena negara-negasa ASEAN
banyak kesamaan. Pemuda ASEAN harus didorong dengan berbagai macam cara
termasuk pemanfaat teknologi terbaru untuk menghubungkan dan melibatkan mereka
dalam komunitas global.
Pemuda juga didorong
untuk menjadi bagian dari upaya menggerakkan ekonomi di negara masing-masing
dengan memerlukan adanya keterampilan yang lebih inovatif. Seperti yang kita
ketahui bahwa ASEAN merupakan perhimpunan bangsa-bangsa Asia tenggara yang
beranggotakan 10 Negara. Maksud dan tujuannya adalah meliputi kerjasama
dibidang ekonomi, social, budaya, teknis, pendidikan, dan bidang lainnya.
Melalui kerjasama dan pengembangan pemuda di kawasan ASEAN. Serta upaya
mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan dengan dengan menghormati rasa
keadilan dan aturan. Kesepakatan ini
tentu akan memberikan dampak besar pada kondisi ekonomi, politik, dan social
budaya Indonesia. Mengingat potensi kita dalam banyak aspek memiliki keunggulan
komperatif namun tidak diiringi dengan kualitas SDM yang dipandang memiliki
jumlah yang besar namun tidak memiliki daya saing.
Hampir dari setengah
populasi manusia di dunia adalah pemuda. Pemuda adalah agen perubahan yang mana
mereka memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan tersebut.
Berikut ini beberapa alas dan cara on how we
expanding the networking with other youth oversees:
Perception of youth in development
The perception of the role of youth
in development has changed over the decades: they have moved from the passenger
seat to the driver’s seat. They are seen in international conferences
negotiating as equal partners with the world leaders, while still they are
working diligently at the grassroots level with local communities to help
improve their livelihoods with their new innovations. In each continent, the
youth voice has been rising year after year in different capacities. Some
countries have developed structures to engage youth in the state decision
making and implementation processes, while in others have been resolute to
involve them, and thus youth have been part of the civil society organizations.
Most United Nations agencies have provided a platform for youth to speak up and
have their voices heard and work with their leaders. In IUCN, youth have been
acknowledged through Resolution 4.0 on "Intergenerational Partnerships: Fostering ethical leadership for a just sustainable and peaceful world", adopted in 2008 at the World Conservation Congress in Barcelona. It builds on
the IUCN Young Professionals Programme initiated by Resolution 3.029 Capacity
Building of Young Professionals adopted at the World Conservation Congress of
2004, in Bangkok, Thailand.
The world population is young
Almost half of the world population
is below 25 years of age. In Africa alone, 60 percent of the population is
below 25 years of age. Although young people form a large proportion of the
working population, the highest percentage of the unemployed is among the
youth, who are handicapped by lack of professional skills and working space.
This handicap, if not addressed will continuously destabilize civilization and
sustainable development, as the unemployed seek to make ends meet through
unsustainable use of natural resources, theft and drug trafficking, among other
evils.
As this population is expected to
double in the next decade, the demands and pressure on finite natural resources
is greater than ever. The lack of alternate livelihood sources, lack of
adequate knowledge of sustainable natural resource use, and an overall lack of
support has led to loss of biodiversity due to degradation. Young people, the
most active age group, end up trying to sustain their lives in ways that are
unsustainable – from deforestation for farming, settlement, timber and non
timber products to poaching wildlife for their products, unsuitable fishing practices,
harvesting of sea animals and inappropriate farming methods.
0 komentar:
Post a Comment